Kehidupan yang tidak bernilai, kehidupan yang hanya mementingkan dunia, kemewahan dan kenikmatannya; tidak memikirkan akhirat, tidak mempelajari dan mengamalkan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Allah 'azza wa jalla berfirman,
ููุนูููู ูููู ุธูุงููุฑุงู ู ูููู ุงููุญูููุงุฉู ุงูุฏููููููุง ููููู ู ุนููู ุงููุขุฎูุฑูุฉู ููู ู ุบูุงููููููู
"Mereka hanya mengetahui yang nampak dari kehidupan dunia, dan terhadap kehidupan akhirat mereka lalai.โ [Ar-Ruum : 7]
Al-Imam Ibnu Katsir Asy-Syafi'i rahimahullah berkata,
ุฃู : ุฃูุซุฑ ุงููุงุณ ููุณ ููู ุนูู ุฅูุง ุจุงูุฏููุง ูุฃูุณุงุจูุง ูุดุฆูููุง ูู ุง ูููุง ุ ููู ุญุฐุงู ุฃุฐููุงุก ูู ุชุญุตูููุง ููุฌูู ู ูุงุณุจูุง ุ ููู ุบุงูููู ุนู ุง ูููุนูู ูู ุงูุฏุงุฑ ุงูุขุฎุฑุฉ ุ ูุฃู ุฃุญุฏูู ู ุบูู ูุง ุฐูู ูู ููุง ููุฑุฉ
"Maknanya: Kebanyakan manusia tidak perhatian terhadap ilmu kecuali ilmu dunia, yaitu ilmu tentang macam-macam profesi, urusan-urusan dunia dan berbagai permasalahannya. Maka mereka pun menjadi terampil lagi pandai dalam berbagai lapangan pekerjaan dan profesi untuk menghasilkan keuntungan dunia, namun mereka lalai terhadap ilmu dan amal yang bermanfaat untuk mereka di akhirat, sampai diantara orang-orang yang lalai itu seakan tidak pernah terbetik di benaknya dan tidak pernah berfikir untuk kehidupan akhiratnya." [Tafsir Ibnu Katsir, 6/274]
Oleh karena itu Allah 'azza wa jalla membenci setiap orang yang cerdas atau terampil dan pandai dalam urusan dunia, tapi pada saat yang sama ia bodoh dalam urusan agama, ia tidak tahu bagaimana tauhid dan aqidah yang benar, tidak mengerti cara wudhu dan sholat yang benar serta hukum-hukum halal dan haram, padahal kita lebih butuh ilmu agama daripada semua kenikmatan dunia.
Rasulullah shallallaahu'alaihi wa sallam bersabda,
ุฅูููู ุงูููู ุชูุนูุงูู ููุจูุบูุถู ููููู ุนูุงููู ู ุจูุงูุฏูููููุงุ ุฌูุงูููู ุจูุงูุขุฎูุฑูุฉ
"Sesungguhnya Allah ta'ala membenci setiap orang yang pandai dalam urusan dunia, tapi bodoh dalam urusan akhirat." [HR. Al-Hakim dari Abu Hurairah radhiyallaahu'anhu, Shahihul Jaami': 2760]
Al-Khalifah Ar-Rasyid Ali bin Abi Thalib radhiyallahuโanhu berkata,
ุงููุนูููู ู ุฎูููุฑู ู ููู ุงููู ูุงููุ ุงููุนูููู ู ููุญูุฑูุณูููุ ููุฃูููุชู ุชูุญูุฑูุณู ุงููู ูุงููุ ุงููุนูููู ู ููุฒูููู ุนูููู ุงููุนูู ูููุ ููุงููู ูุงูู ุชูููููุตููู ุงููููููููุฉู
โIlmu lebih baik daripada harta, ilmu menjagamu, sedang harta engkaulah yang menjaganya, ilmu bertambah jika diamalkan, sedang harta berkurang jika dibelanjakan.โ [Al-Hilyah, 1/80]
Al-Imam Ahmad rahimahullah berkata,
ุงููููุงุณู ุฅูููู ุงููุนูููู ู ุฃูุญูููุฌู ู ูููููู ู ุฅูููู ุงูุทููุนูุงู ู ููุงูุดููุฑูุงุจู ููุฃูููู ุงูุฑููุฌููู ููุญูุชูุงุฌู ุฅูููู ุงูุทููุนูุงู ู ููุงูุดููุฑูุงุจู ููู ุงููููููู ู ู ูุฑููุฉู ุฃููู ู ูุฑููุชููููู ููุญูุงุฌูุชููู ุฅูููู ุงููุนูููู ู ุจูุนูุฏูุฏู ุฃูููููุงุณููู
โManusia lebih membutuhkan ilmu daripada makanan dan minuman, karena seseorang butuh makan dan minum dalam sehari hanya satu atau dua kali, sedang kebutuhannya terhadap ilmu adalah sebanyak hembusan nafasnya.โ [Madaarijus Saalikin, 2/440]
Simak Video:
#Video_Pendek On YouTube: https://youtu.be/j3A71coUOpo
#VidGram_Sunnah: https://www.instagram.com/p/BnIIDTgB1kB/
๐๐พ SUBSCRIBE YOUTUBE
http://bit.ly/sofyanruray
๐๐พ FOLLOW INSTAGRAM
http://bit.ly/igsofyanruray || http://bit.ly/igtaawundakwah
๐๐พ JOIN TELEGRAM
http://t.me/sofyanruray || http://t.me/taawundakwah || https://t.me/kajian_assunnah || https://t.me/kitab_tauhid
๐๐พ LIKE FACEBOOK
www.fb.com/sofyanruray.info || www.fb.com/taawundakwah
๐๐พ IKUTI TWITTER
https://twitter.com/sofyanruray
๐๐พ KLIK WEBSITE
www.sofyanruray.info || www.taawundakwah.com
๐๐พ INSTAL ANDROID
http://bit.ly/androidsofyanruray
๐๐พ GABUNG GROUP WA
08111377787
Tidak ada komentar:
Posting Komentar