Jumat, 03 Agustus 2018

*PERKARANYA BUKANLAH ENGKAU MENCINTAI TAPI...*

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata:

ليس الشأن أن تُحب ولكن الشأن أن تُحَب

_“Perkaranya bukanlah bagaimana engkau mengaku mencintai Allah, tetapi perkaranya apakah engkau dicintai Allah.”_
(Rawdhatul Muhibbin Wa Nuzhatul Musytaqin 266)

Betapa banyak yang merasa cinta kepada Allah, akan tetapi belum tentu Allah mencintainya.

Allah Tabaraka Wa Ta’ala berfirman:

قُلْ اِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللّٰهَ فَاتَّبِعُوْنِيْ يُحْبِبْكُمُ اللّٰهُ وَيَغْفِرْ لَـكُمْ ذُنُوْبَكُمْ

*_“(Katakanlah Wahai Muhammad) Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.”_*
(Qs. Ali ‘Imran 31)

Ibnu Katsir rahimahullahu Ta’ala berkata tentang ayat diatas :
_“Ayat yang mulia ini menjadi hakim atas orang-orang yang mengaku mencintai Allah namun ia tidak berjalan di atas sunnah Nabi-Nya Muhammad ﷺ. Maka sesungguhnya ia telah berdusta dalam pengakuannya itu, kecuali ia telah benar-benar mengikuti syari’at dan agama Muhammad ﷺ dalam segenap perkataannya dan keadaan dirinya.”_
(Tafsir Ibn Katsir, Surat Ali Imran Ayat 31)

Beliau rahimahullah juga mengatakan:
_“Sebab itulah Allah berfirman, “Katakanlah (hai Muhammad), jika kalian (benar-benar) mencintai Allah maka ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintai kalian..” yakni kalian akan mendapatkan hal yang lebih dari apa yang kalian inginkan dari kecintaan kalian kepada Rabb kalian, yaitu (berupa) kecintaan Allah Ta’ala atas kalian, dan ini lebih tinggi kedudukannya dari yang pertama.”_
(Tafsir Ibn Katsir, Surat Ali Imran Ayat 31)

#UstadzAbdullahbinSuyitnoLc
@Shahihfiqih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar