Sabtu, 23 Juli 2011

Android (operating system)

Android is a software stack for mobile devices that includes an operating system, middleware and key applications. Google Inc. purchased the initial developer of the software, Android Inc., in 2005. Android's mobile operating system is based on the Linux kernel. Google and other members of the Open Handset Alliance collaborated on Android's development and release. The Android Open Source Project (AOSP) is tasked with the maintenance and further development of Android. Android was listed as the best-selling Smartphone platform world-wide in Q4 2010 by Canalys.

Android has a large community of developers writing applications ("apps") that extend the functionality of the devices. There are currently more than 250,000 apps available for Android. Android Market is the online app store run by Google, though apps can also be downloaded from third-party sites. Developers write primarily in the Java language, controlling the device via Google-developed Java libraries.

The unveiling of the Android distribution on 5 November 2007 was announced with the founding of the Open Handset Alliance, a consortium of 80 hardware, software, and telecom companies devoted to advancing open standards for mobile devices.Google released most of the Android code under the Apache License, a free software and open source license.

The Android open-source software stack consists of Java applications running on a Java-based, object-oriented application framework on top of Java core libraries running on a Dalvik virtual machine featuring JIT compilation. Libraries written in C include the surface manager, OpenCore media framework, SQLite relational database management system, OpenGL ES 2.0 3D graphics API, WebKit layout engine, SGL graphics engine, SSL, and Bionic libc.

Version history

The version history of the Android operating system began with the release of version 1.0 in September 2008. Android is a mobile operating system developed by Google and the Open Handset Alliance. Android has seen a number of updates since its original release. These updates to the base operating system typically fix bugs and add new features. Generally, each version is developed under a code name based on a dessert item. The code names are in alphabetical order (Cupcake, Donut, Eclair, Froyo, Gingerbread, Honeycomb, and the future version, Ice Cream Sandwich).

Android has seen a number of updates since its original release. These updates to the base operating system typically fix bugs and add new features. Generally, each new version of the Android operating system is developed under a code name based on a dessert item. Past updates included Cupcake and Donut. The code names are in alphabetical order (Cupcake, Donut, Eclair, Froyo, Gingerbread, Honeycomb, and the upcoming Ice Cream Sandwich). Below is a list of the most recent versions, and what they include:

2.0 (Eclair) included a new web browser, with a new user interface and support for HTML5 and the W3C Geolocation API. It also included an enhanced camera app with features like digital zoom, flash, color effects, and more.

2.1 (Eclair) included support for voice controls throughout the entire OS. It also included a new launcher, with 5 homescreens instead of 3, animated backgrounds, and a button to open the menu (instead of a slider). It also included a new weather app, and improved functionality in the Email and Phonebook apps.

2.2 (Froyo) introduced speed improvements with JIT optimization and the Chrome V8 JavaScript engine, and added Wi-Fi hotspot tethering and Adobe Flash support

2.3 (Gingerbread) refined the user interface, improved the soft keyboard and copy/paste features, and added support for Near Field Communication

3.0 (Honeycomb) was a tablet-oriented release which supports larger screen devices and introduces many new user interface features, and supports multicore processors and hardware acceleration for graphics.The Honeycomb SDK has been released and the first device featuring this version, the Motorola Xoom tablet, went on sale in February 2011.
3.1 (Honeycomb) was announced at the 2011 Google I/O on 10 May 2011.

3.2 (Honeycomb) is "an incremental release that adds several new capabilities for users and developers." Highlights include optimization for a broader range of screen sizes; new "zoom-to-fill" screen compatibility mode; capability to load media files directly from the SD card; and an extended screen support API, providing developers with more precise control over the UI.

Below is a list of future releases that have been announced:

4.0 (Ice Cream Sandwich) is said to be a combination of Gingerbread and Honeycomb into a "cohesive whole." It will be released in Q4 2011

Sabtu, 09 Juli 2011

Tips Memperbanyak ASI

sumber : http://lsoraya.multiply.com/journal/item/20/Tips-tips_agar_ASI_lancar_banyak

Dirangkum dari berbagai sumber (AAP, La leche league, breastfeeding.com, WHO, dsb) dan ditulis oleh Luluk Lely Soraya I


1. Tingkatkan frekuensi menyusui/memompa/memeras ASI. Jika anak belum mau menyusu krn masih kenyang, perahlah / pompalah ASI. Ingat ! produksi ASI prinsipnya based on demand sama spt prinsip pabrik. Jika makin sering diminta (disusui/diperas/dipompa) maka makin banyak yg ASI yg diproduksi.

2. Kosongkan payudara setelah anak selesai menyusui.
Bahasan ini masih terkait dg point di atas. Makin sering dikosongkan, maka produksi ASI juga makin lancar.

3. Yg tidak kalah pentingnya : ibu harus dalam keadaan RELAKS. KONDISI PSIKOLOGIS ibu menyusui sangat menentukan keberhasilan ASI eksklusif. Menurut hasil penelitian, > 80% lebih kegagalan ibu menyusui dalam memberikan ASI eksklusif adalah faktor psikologis ibu menyusui. Ingat : 1 pikiran “duh ASI peras saya cukup gak ya?” maka pada saat bersamaan ratusan sensor pada otak akan memerintahkan hormon oksitosin (produksi ASI) utk bekerja lambat. Dan akhirnya produksi ASI menurun.
Relaks saja ya bu. Disini sebetulnya peran besar sang ayah.
Jika ayah mendukung maka ASI akan lancar.
Mendukung bisa dg berbagai cara mulai dari menyemangati istri
hingga hal2 lain spt menyendawakan bayi setelah menyusu, menggendong bayi utk disusukan ke ibunya, dsbnya.

4. Hindari pemberian susu formula.
Terkadang karena banyak orangtua merasa bahwa ASInya masih sedikit atautakut anak gak kenyang, banyak yg segera memberikan susu formula. Padahal
pemberian susu formula itu justru akan menyebabkan ASI semakin tidak lancar. Anak relatif malas menyusu atau malah bingung puting terutama pemberian susu formula dg dot. Begitu bayi diberikan susu formula, maka saat ia menyusu pada ibunya akan kekenyangan. Sehingga volume ASI makin berkurang. Makin sering susu formula diberikan makin sedikit ASI yg diproduksi.

5. Hindari penggunaan DOT, empeng, dkknya
Jika ibu ingin memberikan ASI peras/pompa (ataupun memilih susu formula) berikan ke bayi dg menggunakan sendok, bukan dot ! Saat ibu memberikan dg dot, maka anak dapat mengalami BINGUNG PUTING (nipple confusion). Kondisi dimana bayi hanya menyusu di ujung puting seperti ketika menyusu dot. Padahal, cara menyusu yang benar adalah seluruh areola (bag. gelap di
sekitar puting payudara) ibu masuk ke mulut bayi. Akhirnya, si kecil jadi ogah menyusu langsung dari payudara lantaran ia merasa betapa sulitnya mengeluarkan ASI. Sementara kalau menyusu dari botol, hanya dengan menekan sedikit saja
dotnya, susu langsung keluar. Karena itu hindari penggunaan dot dsbnya.

6. Datangi klinik laktasi. Jangan ragu untuk menghubungi atau konsultasi dg klinik laktasi. Disana ibu dan ayah mendapatkan masukan secara teknis agar ASI tetap optima.

7. Ibu menyusui mengkonsumsi makanan bergizi.

8. Lakukan perawatan payudara : Massage / pemijatan payudara dan kompres air hangat & air dingin bergantian.

Agar ASI lancar di awal masa menyusui

(Diterjemahkan Luluk dari artikel “How to Get Your Milk Supply Off to a Good Start”)

Idealnya proses menyusui dapat segera dilakukan begitu bayi lahir. Bayi yang lahir cukup bulan akan memiliki naluri utk menyusu pada ibunya di 20 – 30 menit setelah ia lahir. Itupun jika ia tidak mengantuk akibat pengaruh obat ataupun anastesi yang diberikan ke ibu saat proses melahirkan.

Di jam-jam pertama, bayi akan relatif tenang, terjaga dan memiliki kemampuan bawaan utk melakukan proses latch-on (proses masuknya sebagian besar ke dalam mulut
bayi hingga ia dapat “mengunci” dan menyusu dg baik) dan menyusu dengan baik. Riset menunjukkan bahwa bayi baru lahir yang diletakkan di perut ibu sesaat setelah ia lahir, akan mampu mencari payudara ibu dan menyusu dengan baik dalam kurun waktu kurang dari 50 menit.

Memisahkan bayi dari ibunya sebelum hal tsb dilakukan akan membuat bayi kehilangan kesempatan besar. Bayi akan mengantuk dan kehilangan minatnya utk menyusu pada ibunya. Akibatnya proses inisiasi menyusui mengalami hambatan. Oleh karena itu, pastikan bahwa bayi mendapatkan kesempatan utk melakukan proses inisiasi menyusui
paling tidak satu jam pertama setelah ia lahir. Hal ini akan menunjang proses lancarnya ASI di kemudian hari.

Meskipun proses menyusui dapat segera ibu lakukan setelah bayi lahir, beberapa bayi nampak tidak dapat latch on dengan baik setelah ia lahir. Hal ini disebabkan pengaruh epidural atau anastesi lainnya yang diberikan ibu selama masa melahirkan. Beberapa jenis anastesi mengurangi refleks bayi mencari payudara ibu dan menyusu pada ibunya, juga
meningkatnya temperatur tubuh bayi dan tangisan bayi

Namun perlu dipahami bahwa jika bayi tidak dapat menyusu setelah ia lahir
bukan akhir dari segalanya. Segera minta bantuan dari ahli laktasi jika bayi sulit menyusui atau melakukan latch on. Sehingga problem tersebut dapat segera diatasi. Selanjutnya, semakin seringnya bayi disusui makin meningkatkan reseptor hormon prolaktin

Jika menyusui di jam-jam pertama kelahiran tidak dapat dilakukan, alternatif
terbaik berikutnya adalah memerah ASI atau pompa ASI selama 10-20 menit tiap 2 hingga 3 jam sekali, hingga bayi dapat menyusu. Tindakan tsb dapat membantu memaksimalkan reseptor prolaktin dan meminimalkan efek samping dari tertundanya proses menyusui oleh bayi. Jika ibu melahirkan di RS atau di klinik melahirkan, biasanya disediakan breastpump
elektrik dan ibu butuh bantuan menggunakannya. Perawat, konsultan laktasi ataupun bidan dapat membantu ibu dalam menggunakan alat tsb.

Suasana yang menyenangkan, tenang dan nyaman akan membantu saat-saat berduaan dan terciptanya bonding antara ibu dan bayi. Meskpun tidak mudah membuat suasana spt it di RS, namun adanya dukungan, support dan kenyamanan akan membantu ibu dalam proses makin lancarnya produksi ASI.


Menyusui Pasca Melahirkan dengan Operasi Cesar

Ibu yang melahirkan dengan cara operasi cesar (c-sections) seringkali sulit menyusui bayinya segera setelah ia lahir. Terutama jika ibu diberikan anastesi umu. Ibu relatif tidak sadar untuk dapat mengurus bayinya di jam pertama setelah bayi lahir. Meskipun ibu mendapat epidural yang membuatnya tetap sadar, kondisi luka operasi di bagian perut
relatif membuat proses menyusui sedikit terhambat. Sementara itu, bayi mungkin mengantuk dan tidak responsif untuk menyusu, terutama jika ibu mendapatkan obat-obatan penghilang sakit sebelum operasi. Beberapa penelitian menyimpulkan bahwa proses melahirkan dengan cesar akan menghambat terbentuknya produksi ASI. Meskipun demikian, menyusui sesering mungkin setelah proses kelahiran dg cesar akan meminimalisasi masalah-masalah tsb. Bahkan beberapa ibu yang melahirkan dg cesar memiliki produksi ASI yang berlimpah.

Kehebatan Kolostrum

Tiap ibu perlu mengetahui dan menghargai betul betapa berharganya kolostrum.
Kolostrum, cairan bening kekuningan yang sering disebut “Pre-milk”, akan diproduksi di hari-hari pertama menyusui. Kolostrum, kemudian disusul dengan ASI “matang”, akan menjaga dan melindungi bayi seperti plasenta saat ia dalam kandungan ibu. Kolostrum relatif rendah lemak dan karbohidrat, tetapi kaya akan protein. Kandungan tsb sangat tepat sesuai
dengan kebutuhan bayi di hari-hari pertama. Kolostrum mudah dicerna dan mengandung sel-sel hidup yang memberikan proteksi terhadap berbagai bakteri, virus dan alergen.

Kolostrum ini akan melindungi bagian dalam usus bayi dan menjaganya dari absorpsi substansi-substansi yang dapat menyebabkan terjadinya alergi. Faktor imun seperti IgG dan IgA sangat banyak jumlahnya dalam kolostrum dibandingkan dengan ASI matang.

Kedua zat imun tsb akan menstimulasi dan meningkatkan sistem imun bayi. Dan penelitian menunjukkan bahwa manfaat tsb akan terus didapatkan bayi selama hidupnya. Lebih jauh lagi, kolstrum beraksi sebagai laxative (“obat pencuci perut”) yg efektif, mulai dari membuang meconium dari usus, hingga memecahkan bilirubin (substansi yg dapat membuat bayi menjadi kuning).

Dua minggu kemudian, kolostrum akan berubah komposisi menjadi ASI matang. Namun kondisi tsb tidak terjadi secara sekaligus. Kolostrum akan secara perlahan berubah menjadi ASI matang. Karena itu ASI yang dihasilkan di saat-saat tsb terlihat lebih kekuningan dibandingkan ASI yg dihasilkan kemudian.

Terkadang kita jumpai beberapa ibu yang belum dapat menghasilkan ASI di awal
setelah kelahiran bayinya. Ibu-ibu yang tidak melihat kolostrum saat menyusui bayinya akan merasa khawatir jika dirinya tidak dapat memproduksi ASI. Namun, kenyataan bahwa tidak terlihatnya ASI saat bayi menyusu, bukan berarti ASI (kolostrum) tidak keluar. Kolostrum yang
dihasilkan ibu umumnya diproduksi dalam jumlah yang sangat kecil, yaitu sekitar 7.4 sendok teh
(36.23 ml) per harinya. Atau sekitar 1.4 hingga 2.8 sendok teh (6.86-13.72 ml) sekali menyusu. Dan jumlah yang sangat sedikit tsb akan segera diminum dan ditelan oleh bayi . Kenyataan bahwa warna dari kolostrum yang bening kekuningan dan tampak spt air liur menyebabkan kolostrum sulit untuk diidentifikasi. Sehingga tak jarang ibu yang merasa ASInya belum keluar, padahal ASI (kolostrum) nya sudah keluar. Memerah ASI di awal-awal pasca melahirkan akan terasa sulit, karena payudara terasa bengkak. Disini ibu membutuhkan bantuan dari konsultan laktasi. Selanjutnya seiring dengan waktu dan makin seringnya ibu memerah ASI, maka ibu akan lebih terampil dalam memerah ASI.

Karena sedemikian berharganya kolostrum, maka pastikan ibu memberikannya ke bayi meskipun hanya dalam jumlah yg amat sangat sedikit. Kolostrum ini akan menjadi hadiah yang tak ternilai harganya utk anak. Karena manfaatnya yang demikian hebat, maka segala macam upaya dalam memberikan kolostrum akan menjadi hal yang patut diperjuangkan.

Rooming-In (Rawat Gabung)

Banyak RS yang menawarkan pilihan agar bayi dapat terus bersama ibunya selama 24 jam. Kondisi ini dinamakan rawat gabung. Meskipun selama ini banyak RS yang masih menerapkan ruangan khusus untuk bayi, terpisah dari ibunya. Namun riset terakhir menunjukkan bahwa jika tidak ada masalah medis, tidak ada alasan untuk memisahkan ibu dari bayinya, meskipun sesaat Bahkan makin seringnya ibu melakukan kontak fisik langsung (skin-to-skin contact) dengan bayi akan membantu menstimulasi hormon prolaktin dalam memproduksi ASI (Hurst 1997). Karena itu pada tahun 2005, American Academy of Pediatrics (AAP) mengeluarkan kebijakan agar ibu dapat terus bersama bayinya di ruangan yang sama dan mendorong ibu untuk segera menyusui bayinya kapanpun sang bayi menginginkannya. Semua kondisi tsb akan membantu kelancaran dari produksi ASI.


Susui bayi sesering mungkin

Seperti yang telah diketahui bersama, ibu harus menyusui sesering mungkin kapanpun bayi menginginkannya. Ini berarti, paling tidak tiap 2 hingga 3 jam sekali dan tiap 4 hingga 5 jam di malam hari dari 8 hingga 12 kali menyusui selama 24 jam. Coba kalkulasikan berapa lama bayi menyusu, mulai dari awal hari menyusu hingga akhir hari. Umumnya bayi menyusu kira-kira 20-40 menit sekali menyusu, tapi bukan berarti ibu harus melihat jam dan mengukur lamanya bayi menyusui. Di minggu-minggu pertama menyusui, terutama saat bayi baru lahir, hari-hari ibu terasa hanya diisi dengan kegiatan menyusui saja. Saat bayi baru selesai menyusui, ibu harus menyusu kembali. Ini sangat lumrah terjadi. Sebelum ASI matang keluar, bayi akan terasa begitu rakus menyusu. Hal ini disebabkan lambung bayi yang begitu kecil, sehingga mereka mudah lapar

Makin sering bayi menyusui akan memperbanyak ASI yang diproduksi. Hal ini disebabkan oleh stimulasi maksimum dari reseptor-reseptor prolaktin yang akan memicu produksi ASI dalam jumlah sebanyak mungkin. Bulan pertama menyusui adalah masa pembelajaran utk bayi. Di bulan tsb, ia berusaha menguasai betul bagaimana teknik menyusui yang tepat Hingga masuk ke bulan berikutnya, ia dapat menyusu dengan baik dalam waktu yang singkat. Dengan selalu berada di dekatnya, Ibu dapat memastikan tanda-tanda awal bayi lapar (mimik muka tanda haus, dsbnya).

Jadi ibu dapat segera menyusuinya sebelum bayi kelaparan dan menangis karena stres. Jika hal ini dilakukan, ibu dan orang sekitar ibu akan terhindar relatif jauh dari stres.

Seiring waktu, ibu tidak selalu menghabiskan waktu dengan menyusui sepanjang hari. Ingatlah bahwa ibu dalam masa pemulihan pasca melahirkan, sehingga ibu butuh banyak istirahat. Menyusui adalah cara alami untuk memastikan ibu dapat berisitrahat dengan baik. Terutama di sela waktu menyusui. Ibu dapat beristirahat saat bayi sedang tidak menyusu. Semakin bertambahnya waktu juga, bayi akan memiliki pola menyusui. Sehingga ibu dapat mengatur waktunya dengn baik.

Pola menyusui yang bayi atur akan sangat spesifik sesuai dengan kebutuhannya. Mulai dari kebutuhan emosinya hingga kebutuhan fisiologisnya. Dan pola menyusui tsb akan terus berubah sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangannya.

Lindungi diri dengan lingkungan yang supportif

Masa menyusui adalah masa yang paling sensitif dalam kehidupan ibu. Baik secara fisik ataupun emosional. Begitu ibu mulai menyusui, ibu butuh lingkungan yang supportif, yang mendukung ibu dari berbagai keraguan dan kritikan. Menyusui memang hal biologis yang wajar.
Namun di dalam masyarakat, kita masih sering menjumpai orang-orang yang tidak nyaman dengan
keberadaan ibu menyusui. Dan orang-orang ini akan banyak melontarkan pertanyaan-pertanya an yang sinis seputar produksi ASI ibu.

Hal ini disebabkan oleh minimnya pengetahuan yang mereka ketahui tentang menyusui
dan kadang dipengaruhi oleh anggapan yang salah tentang payudara dari segi sexual. Disini lah ibu butuh banyak dorongan dan dukungan positif. Jangan pedulikan tanggapan negatif yang dapat mengganggu kenyamanan dan rasa percaya diri ibu akan ASI dan menyusui.

Memang tidak mudah menjaga jarak dari orang-orang yang tidak mendukung ibu dalam hal menyusui. Namun ingatlah bahwa ibu butuh suasana dan lingkungan yg kondusif demi keberhasilan ASI eksklusif. Ingatlah selalu bahwa bayi ibu butuh air susu ibu. Ingatlah selalu akan hal ini diatas segala kritikan dan tekanan. Jika ibu sulit menghadapi berbagai kritikan dan tekanan, mintalah bantuan suami ataupun orang lain yang dapat membantu ibu untuk menghadapi hal tsb.

Mungkin ibu berpikir, “Bagaimana jika orang yg tidak mendukung saya adalah ibu saya atau ibu mertua saya ? Bagaimana cara utk menghadapinya ?”. Banyak eyang baru yang tidak berhasil menyusui anaknya saat ia bayi. Beberapa eyang yang sedih akan berupaya sedemikian rupa membantu agar anaknya ataupun menantunya sukses menyusui bayinya. Namun ada juga
eyang yang justru menjadi defensif. Mereka akan berupaya mempertahankan pendapatnya agar diberikan susu formula dan menganggap menyusui adalah hal yang menyebalkan. Nah tahukah anda pengalaman ibu anda ataupun ibu mertua anda dalam hal menyusui ?! Tanyakan hal ini kepada mereka. Dengarkan cerita dan pengalaman mereka saat menyusui dulu. Dengan demikian, anda mendapatkan informasi, dukungan ataupun masalah teknis yang mungkin anda belum
dapatkan. Hal ini akan mengetahui bagaimana perjuangan mereka dahulu dan bagaimana anda mengetahui betul bahwa mereka adalah orang tua yang baik.

Dengan menunjukkan empati dan mendengarkan pengalaman mereka, anda akan mendapatkan dukungan ataupun masukan yang baik dalam menyusui.

Kewajiban lainnya

Di minggu-minggu pertama menyusui, ibu akan terfokus pada perawatan anak, menyusui dan merawat diri sendiri. Tanggung jawab lainnya tidak akan terlalu menjadi perhatian. Jika anda memiliki anak yang lebih besar (akak dari bayi), anda perlu memperhatikan mereka juga. Padahal
anda harus membagi perhatian utama ke bayi dan anda sendiri. Mintalah bantuan kepada suami
ataupun pengasuh yang akan membantu anda dalam memenuhi kebutuhan utama sang kakak.

Biasanya teman ataupun kerabat akan mengunjungi ibu di awal-awal pasca ibu melahirkan. Di saat spt ini ibu seringkali merasa tidak dapat leluasa menyusui bai ataupun utk beristirahat. Jika hal ini terjadi, katakanlah secara perlahan dan sopan kepada tamu bahwa ibu butuh waktu untuk menyusui ataupun istirahat. Jika tamu tsb tetap memaksa utk tinggal, maka cara terbaik adalah membatasi waktu berkunjung. Atau ibu dapat menjelaskan secara perlahan bahwa ibu butuh istirahat.

Istirahat di tempat tidur

Tahukah anda bahwa istrihat di tempat tidur di hari-hari pertama menyusui adalah kunci awal keberhasilan menyusui. Ibu dapat membawa buku atau majalah ataupun tv untuk dibawa ke kamar ibu. Siapkan juga snack dan minuman di dekat tempat tidur. Jadi ibu hanya berdiri jika ke
kamar mandi. Meluangkan waktu untuk memanjakan diri sendiri dan menyusui bayi kapanpun ia inginkan, akan membantu kelancaran ASI. Jika perlu jelaskan ke tiap orang bahwa ini adalah “perintah dokter” jika ibu butuh justifikasi.

Pasca melahirkan, banyak dokter yang menginstruksikan kepada ibu utk melakukan hal diatas. Karena meskipun ibu merasa senang dan segar, tubuh ibu tetap butuh istirahat banyak utk memulihkan diri pasca melahirkan. Jika ibu tidak istirahat di awal-awal pasca melahirkan, maka beberapa bulan berikutnya akan terasa lebih sulit. Dan hal ini jelas akan mempengaruhi produksi
dari ASI.

Masak dan pekerjaan rumah

Dari sekian banyak tanggung jawab, ada 2 hal yang sebaiknya tidak ibu lakukan sendiri, yaitu masak dan pekerjaan rumah. Mintalah bantuan teman ataupun keluarga utk dapat membantu ibu menyiapkan makanan. Jadi jika ada banyak tamu yang datang membawakan banyak makanan,
simpanlah dalam kulkas utk cadangan makanan ibu nanti. Biasanya banyak tamu yang berpikir jika mereka membawa makanan akan jauh lebih bermanfaat utk ibu pasca melahirkan.

Pekerjaan rumah, terutama di hari-hari saat ibu melahirkan, akan terasa sangat menumpuk. Ini bukan waktunya utk ibu memikirkan hal-hal resik spt ini. Meskipun banyak yang sudah membantu membersihkan rumah dsbnya. Jangan pedulikan hal-hal yang detail, terutama menyangkut urusan keapikan rumah, selama masa awal menyusui.

Jangan paksakan diri utk membereskan pekerjaan rumah, terutama di awal pasca melahirkan. Mintalah bantuan orang lain. Beritahukan mereka dimana letak piring akan menghemat energi ibu daripada mengerjakannya sendiri. Ingat dan ingatlah selalu bahwa urusan rumah bukanlah tanggung jawab anda saat ini. Tiap orang yang bertamu akan mengerti bagaimana rasanya menjadi seorang ibu. Sehingga mereka tidak akan menuntut rumah selalu terlihat rapi. Seorang ibu menyusui yang mengatakan:

“Memang melakukan sesuatu tidak semudah mengatakan sesuatu. Semua orang bilang saya hanya boleh menyusui saja. Santai dan jangan memikirkan urusan rumah. Jangan hiraukan. Konsentrasi menyusui saja. Lupakan urusan lain. Saya pikir saya tidak akan menghiraukan nasehat itu, Ini sama saja saya membiarkan diri saya sendiri bermalas-malasan. Padahal saya dapat melakukannya meski saya harus mengurus dan menyusui bayi saya. Saya tidak mengerti kenapa tiap orang menyarankan hal tsb”.

Jawabannya hanya satu : Jangan biarkan energi ibu habis untuk hal yang tidak perlu, meski itu sekecil apapun. Simpan energi ibu untuk menyusui bayi.

Pengasuh pasca melahirkan (Postpartum Doula Care )

Banyak ibu yang memilki suami ataupun keluarga yang begitu mendukung dan membantu semua urusan ibu. Namun ada hal lain yg ibu butuhkan selain hal tsb.Selain merawat bayi, ibu juga perlu merawat dan memanjakan diri sendiri. Terkadang ibu juga merasa kebingungan dalam merawat bayi baru lahir. Disinilah ibu butuh bantuan dari doula. Doula adalah orang (biasanya wanita) profesional yg membantu ibu dalam merawat bayi dan memberikan dukungan dalam
menyusui. Banyak juga doula yg ikut membantu ibu dalam proses persalinan, meski banyak juga yg membantu ibu pasca melahirkan.

Doula juga dapat membantu ibu dalam mengurus rumah, mengasuh sang kakak dari bayi, ataupun merawat anda. Kehadiran doula bukan hanya utk membantu hal-hal tsb diatas, tetapi juga membantu memastikan ibu agar tetap percaya diri selama proses menyusui dengan bayinya.

Saat ibu memilih menyewa doula, tanyakan betul bagaimana filosofinya tentang perawatan bayi. Apakah ia percaya bahwa bayi disusui kapanpun bayi menginginkan atau ia lebih meyakini agar proses menyusui dilakukan berdasarkan jam? Apakah dia lebih suka bayi tinggal sekamar bersama ibu, atau ia lebih suka bayi dirawat olehnya ? Apakah ia mengerti betul tentang masalah-masalah menyusui ? Apalah dia menyarankan ibu untuk menemui konsultan laktasi jika ibutuhkan ? Dengan mengetahui betul filosofi dari doula yg akan ibu sewa, maka ibu dapat memastikan
kelancaran berbagai urusan di rumah dan proses menyusui. Dan apabila ibu memiliki berbagai pertanyaan atau sekedar ingin mengetahui berbagai hal seputar menyusui, ibu dapat menghubungi ahli laktasi.

Makan, minum dan tidur nyenyak

Agar anda memiliki tenaga utk menyusui dan merawat bayi, anda butuh makanan yang bergizi, banyak cairan dan tidur yang banyak. Jangan melewatkan saat makan. Bahkan, ibu perlu makan snack bergizi di sela-sela waktu makan. Secara umum, jumlah dan kualitas makanan sangat perlu diperhatikan bagi ibu menyusui. Meski tubuh ibu akan membuat ASI yang bagus (berkualitas) meskipun ibu makan makanan yg kurang gizi. Makan makanan yang bergizi akan
mengembalikan tubuh ibu ke kondisi prima. Karena itu nikmatilah waktu makan dengan baik.

Minuman juga perlu diperhatikan. Minumlah saat ibu merasa haus. Ingatlah, minum dalam volume yang banyak tidak akan memperbanyak ASI. Air adalah cairan terbaik. Meskipun ibu dapat minum the yg tidak berkafein jika ibu menginginkannya. Buah dan jus jeruk juga sangat
bermanfaat karena gizinya yg baik. Tapi jika anda minum jus yang ada dalam kemasan, pastikan anda membaca label kemasan. Pastikan tidak ada gula di dalamnya. Gula dalam jus kemasan
hanya akan menambah kalori yang tidak diperlukan tubuh. Beberapa ibu merasa jika ia minum banyak jus jeruk, maka bayinya menjadi rewel. Demikian juga dengan susu sapi. Beberapa bayi sensitif thd protein dari susu sapi yg ada di dalam ASI. Meski hanya sedikit ibu yg mengalaminya.

Ada anggapan bahwa ibu harus minum susu agar dapat membuat ASI. Anggapan ini tidak benar. ASI dibuat dari berbagai nutrien yg ada dari berbagai sumber. Jadi bukan hanya dari susu. Banyak ibu yang tidak minum susu dan tidak ada masalah dalam produksi ASInya.

Selain urusan makan dan minum, hal lain yg perlu ibu perhatikan adalah masa tidur. Tidurlah kapanpun ibu bisa. Tidurlah saat bayi sedang tidur. Di awal kehidupannya, bayi masih belum memiliki pola tidur yg teratur. Sehingga waktu malam ia masih memungkinkan sering bangun dan memotong waktu tidur ibu di malam hari. Karena itu tidurlah saat bayi sedang
tidur. Saat bayi tidur, biasanya ibu memanfaatkannya utk menelpon, menulis, mengerjakan pekerjaan rumah dsbnya. Padahal inilah waktu yg tepat utk ibu banyak beristirahat. Mungkin tidak mudah utk ibu tidur saat bayi tidur. Terutama jika tidak alma kemudian bayi bangun. Namun seiring waktu ibu akan terbiasa beristirahat dan mengikuti ritme bayi. Percayalah ibu akan mendapatkan banyak manfaat dengan istirahat banyak. Apalagi tubuh ibu butuh memulihkan
kondisi pasca melahirkan.

Agar produksi ASI selalu optimal

Menyeimbangkan urusan menjaga produksi ASI agar terus optimal, menyusui dan mengurus keluarga adalah hal yg tidak mudah. Setiap hari ibu harus memenuhi kebutuhan bayi, keluarga dan diri sendiri. Terkadang sulit sekali bagi ibu utk membagi perhatian dan menyeimbangkan semua urusan. Jika hal ini terjadi, cobalah utk selalu mengingat bahwa ibu telah
memberikan yg terbaik utk keluarga ibu sesuai dengan kemampuan ibu. Jangan pernah emaksakan diri sendiri. Anda akan kelelahan jika berusaha memaksakan diri. Akibatnya produksi ASI juga tidak optimal. Bersikap ariflah dalam melalui proses ini. Ingatlah, anda butuh waktu banyak utk mencintai bayi anda, sosok mungil yg baru lahir dan butuh waktu singkat sebelum ia tumbuh
besar.

Penyimpanan ASI

Dari Asuh Indonesia

ASI perah adalah ASI yang diambil dengan cara diperah dari payudara untuk kemudian disimpan dan nantinya diberikan pada bayi. Apa tidak basi? Sampai waktu tertentu dan dengan penyimpanan yang benar, ASI tidak akan basi

Misalnya, ASI tahan disimpan di dalam suhu ruangan sampai 6 jam. Jika disimpan di thermos yang diberi es batu, bisa tahan hingga 24 jam. Bahkan, kalau disimpan di kulkas ketahanannya meningkat hingga 2 minggu dengan suhu kulkas yang bervariasi. Jika disimpan di frezeer yang tidak terpisah dari kulkas, dan sering dibuka, ASI tahan 3-4 bulan. Sedangkan pada freezer dengan pintu terpisah dari kulkas dan suhu bisa dijaga dengan konstan, maka ketahanan ASI mencapai 6 bulan.

Taruh ASI dalam kantung plastik polietilen (misl plastik gula); atau wadah plastik untuk makanan atau yang bisa dimasukkan dalam microwave, wadah melamin, gelas, cangkir keramik. Jangan masukkan dalam gelas plastik minuman kemasan maupun plastik styrofoam.
Beri tanggal dan jam pada masing-masing wadah.
Dinginkan dalam refrigerator (kulkas). Simpan sampai batas waktu yang diijinkan (+ 2 minggu).

Jika hendak dibekukan, masukkan dulu dalam refrigerator selama semalam, baru masukkan ke freezer (bagian kulkas untuk membekukan makanan), gunakan sebelum batas maksimal yang diijinkan. (+3-6 bulan)

Mencairkan ASI

Jika ASI beku akan dicairkan, pindahkan ASI ke refrigerator semalam sebelumnya, esoknya baru cairkan dan hangatkan. Jangan membekukan kembali ASI yang sudah dipindah ke refrigerator.

Wadah Penyimpanan ASI

Aneka Wadah
a. wadah yang terbuat dari stainlees steel
b. wadah yang terbuat dari kaca (beling) dengan tutup yang rapat
c. wadah yang terbuat dari semi kaca atau plastik dengan permukaan yang keras (jenis yang tembus pandang dan tidak buram) dan tutup yang rapat
d. Kantong plastik khusus untuk menyimpan ASI
e. Kantong plastik makanan bening

Kondisi Wadah
- bening tanpa gambar
- tidak mudah bocor
- bisa dibersihkan atau disterilkan
- untuk botol kaca, simpan dalam jumlah 1/2 atau 3/4 saja untuk menghindari pemuaian yang beresiko menyebabkan botol retak atau pecah

Volume Penyimpanan ASIP
Simpan ASIP dalam jumlah sedikit atau cukup utk sekali minum, +/- 60 ml, tujuannya agar tidak ada ASI yg tersisa dan terbuang. berikan label untuk penamaan, penanggalan dan jam memerah atau memompa di tiap wadah penyimpanan ASI, bila tidak ada label dapat menggunakan penulisan langsung dengan tinta yang non toxic ASI yg lebih awal disimpan, tujuan pemberian label agar lebih mudah bagi para ibu untuk menjalankan prinsip first come first out

Tatacara Penyimpanan ASI
Waktu Penyimpanan ASI berdasarkan suhu ruang:
1. Suhu ruang (19-27C) sekitar 4-10 jam
2. Refrigerator (kulkas bawah) dg suhu 0-4C sekitar 2-3 hari
3. Freezer pd kulkas berpintu satu (suhu variatif

Meski dapat disimpan lebih lama, disarankan agar tidak terlalu lama menyimpan ASIP. Karena ASI diproduksi sesuai dg kebutuhan pertumbuhan & perkembangan anak.

Segera simpan ASI peras tidak lebih dari 1 jam dari waktu mulai memerah ke lemari pendingin, apabila direncanakan ASI perah tersebut untuk tabungan jangka waktu lama maka setelah 30 – 60 menit dilemari pendingin dapat dipindahkanke freezer/lemari pembeku.

Untuk Ibu yang memerah asi di kantor, cukup masukkan ke lemari pendingin, untuk memudahkan penstabilan suhu ketika asi dibawa pulang dalam perjalanan, sesampainya dirumah bisa langsung diletakkan di freezer, sehingga tidak terjadi turun naik suhu yang beresiko menyebabkan hilangnya beberap zat penting dalam ASI. bawa ASIP dengan wadah tertutup bisa coolbox atau tas biasa dengan didampingin blue ice atau es batu, untuk mempertahankan suhu ASIP

Jika tidak ada lemari pendingin
Ada atau tidaknya lemari pendingin/kulkas bukan hambatan bagi ibu utk menyimpan ASI. Artinya jika ditempat ibu bekerja ataupun saat ibu bepergian jauh dr bayi utk waktu lama tidak ditemukan kulkas, maka ibu dapat menyimpan botol (wadah) berisi ASI peras/pompa dalam termos es yg telah diisi es batu tentunya. Jika es batu mencair, ibu bisa menggantinya lagi. Atau ada juga cooler khusus utk mendinginkan lebih lama dg blue ice.

Tata Cara Pemberian ASI peras/pompa ke bayi
1. Bagi ibu yang memiliki banyak asi beku, berikan secara variasi antara asi beku dengan asi yang diperas 1 hari sebelum waktu pemberian

contoh
ASI akan diberikan tanggal 12 september, maka berikan asi yang diperas tanggal 11 september dan ebrikan juga asi beku yang ada di freezer dengan tanggal lebih tua, simpan juga asi yang tanggal 11 lainnya untuk mengganti persediaan asi beku yang digunakan

Hal ini mengingat salah satu prinsip asi yang dihasilkan sesuai kebutuhan Bayi dan berubah setiap harinya

2. Cairkan ASI beku terlebih dahulu di kulkas bawah/lemari pendingin, baru kemudian setelah mencari didiamkan di suhu ruang, atau bisa direndam dalam wadah berisi air dingin, kemudian bertahap ke wadah berisi air hangat

3.JANGAN menghangatkan ASI dalam suhu tinggi, merebus atau memanaskan dengan microwave

4. Kocok wadah ASIP secara perlahan sebelum diberikan ke bayi.

5. Alat Pemberian ASIP
- sendok yang tidak tajam
- pipet
- sendok khusus
- gelas atau cangkir kecil
dsb. Untuk bayi

Petunjuk penyimpanan ASI Perah (ASIP) ini berlaku bagi para ibu yang:

· Memiliki bayi yang sehat dan tidak lahir secara prematur; dan

· Menyimpan ASIP untuk kebutuhan di rumah dan bukan untuk keperluan selama berada di Rumah Sakit

Yang perlu diingat sebelum mulai menyimpan ASIP:

· Mencuci tangan sebelum memerah atau memompa ASI

· Mencuci wadah penyimpanan ASIP serta peralatan pompa ASI dengan air panas dan sabun (pastikan apabila menggunakan pompa ASI anda mengikuti instruksi pencucian yang tertera pada kemasan produk), dan disiram sekali lagi dengan air matang – tidak perlu untuk disterilkan

· Jangan lupa untuk memberikan label hari dan tanggal ASIP diperah atau dipompa pada wadahnya

Tatacara menyimpan ASIP:

· Sebelum dimasukkan ke dalam freezer, ASIP didinginkan terlebih dahulu di dalam lemari es/kulkas

· Sebaiknya menyimpan ASIP sebanyak 60 – 120ml per botol/wadah untuk mengurangi sisa ASIP yang terbuang

· Apabila memungkinan, gunakan ASIP yang masih disimpan di dalam lemari es/kulkas daripada ASIP yang sudah dibekukan didalam freezer – kandungan nutrisi dan zat-zat anti infeksinya lebih banyak

· Gabungan ASIP dari hasil beberapa kali perah/pompa dapat dilakukan dalam 1 botol/wadah sesuai dengan metode penyimpanan ASIP dibawah ini — contoh: ASI segar dapat digabungkan dalam 1 wadah dengan ASIP lainnya yang masih disimpan dalam suhu ruangan, namun apabila ingin digabungkan dalam 1 wadah dengan ASIP yang disimpan di dalam lemari es/kulkas harus didinginkan terlebih dahulu, dan apabila ingin digabungkan dalam 1 wadah dengan ASIP beku dalam freezer, maka selain harus didinginkan terlebih dahulu jumlahnya juga harus lebih sedikit dibandingkan dengan ASIP beku yang sudah tersimpan dalam wadah tersebut

Metode Penyimpanan ASIP




ASI


Suhu Ruangan


Lemari Es / Kulkas


Freezer






ASI yang baru saja diperah (ASI segar)


Kolostrum – hari ke-5 (12-24 jam dalam suhu ASI matang:24 jam dalam suhu 15ºC10 jam dalam suhu 19-22ºC4-6 jam dalam suhu 25ºC


3–8 hari dengan suhu 0-4ºC.
Jangan simpan di bagian pintu, tetapi simpan di bagian paling belakang lemari es/kulkas – paling dingin dan tidak terlalu terpengaruh perubahan suhu


2 minggu dalam freezer yang terdapat di dalam lemari es/kulkas (1 pintu).
3-4 bulan dalam freezer yang terpisah dari lemari es/kulkas (2 pintu).
6–12 bulan dalam freezer khusus yang sangat dingin(<18ºc)



ASIP beku— dicairkan dalam lemari es/kulkas tapi belum dihangatkan


Tidak lebih dari 4 jam(yaitu jadwal minum ASIP berikutnya)


Simpan di dalam lemari es/kulkas sampai dengan 24 jam


JANGAN masukkan kembali dalam freezer

ASIP yang sudah dicairkan dengan air hangat


Untuk diminum sekaligus


Dapat disimpan selama 4 jam atau sampai jadwal minum ASIP berikutnya


JANGAN masukkan kembali dalam freezer

ASIP yang sudah mulai diminum oleh bayi dari botol yang sama


Sisa yang tidak dihabiskan harus dibuang


Dibuang


Dibuang


Wadah penyimpanan ASIP:

· Botol atau jenis wadah lainnya yang terbuat dari kaca (beling) dengan tutup yang rapat

· Botol atau wadah plastik dengan permukaan yang keras (jenis yang tembus pandang dan tidak buram) dan mempunyai tutup yang rapat

· Kantong plastik khusus untuk menyimpan ASIP

· Kantong plastik makanan dengan label ”food grade”

Cara menghangatkan ASIP:

· Gunakan ASIP dengan hari dan tanggal yang paling lama terlebih dahulu

· Apabila bau dan rasanya basi, untuk amannya berarti ASIP tersebut memang sudah basi

· Cairkan ASIP beku selama 12 jam dalam lemari es/kulkas sebelum diberikan kepada bayi

· Hangatkan ASIP dingin dengan cara meletakkan botol/wadah ASIP di dalam mangkuk berisi air hangat, atau pegang botol/wadah ASIP dibawah aliran air hangat

· JANGAN panaskan ASIP diatas kompor – JANGAN direbus

· JANGAN panaskan ASIP dalam microwave

· Karena ASI tidak bersifat homogen, maka apabila disimpan cenderung untuk terjadi proses pemisahan, dimana lemaknya akan naik keatas dan membentuk lapisan krim – cukup kocok secara perlahan-lahan sebelum diberikan kepada bayi

· Jangan lupa untuk memeriksa suhu ASIP yang sudah dihangatkan sebelum diberikan kepada bayi

· Apabila perlu, cicipi ASIP terlebih dahulu sebelum diberikan kepada bayi

CATATAN KHUSUS – KADAR ENZIM LIPASE YANG TINGGI

Para ibu yang memiliki ASI dengan kadar enzim lipase yang tinggi seringkali menemukan bahwa ASIP mereka sangat berminyak dan berbau seperti sabun. Enzim lipase berfungsi untuk menguraikan kandungan lemak dalam ASI – semakin tinggi kadar enzim ini, maka akan semakin cepat sel-sel lemaknya terurai sehingga menghasilkan ASI dengan bau yang sangat khas tersebut. Akibatnya, banyak bayi yang menolak untuk minum ASIP dengan ”bau sabun” padahal ASIP tersebut masih sangat layak untuk diminum.

Bagaimana cara mengatasinya? Apabila bayi memang menolak untuk minum ASIP tersebut, maka ASI segar yang baru saja diperah dan belum dimasukkan ke dalam lemari es/kulkas, dipanaskan terlebih dahulu diatas kompor sampai hampir mendidih (70-80ºC saja) setelah itu langsung diangkat/didinginkan sebelum dimasukkan ke dalam lemari es/kulkas. Dengan memanaskan terlebih dahulu seperti ini, maka proses kerja penguraian sel-sel lemak oleh enzim lipase akan dihentikan.

Bagaimana cara mengetahui ASI anda mempunyai kadar enzim lipase yang tinggi?

· Perah ASI anda seperti biasa, lalu biarkan ASI tersebut pada suhu ruangan selama 30 menit. Perah lagi ASI baru, lalu bandingkan rasanya antara ASI yang baru saja diperah dengan yang sudah dibiarkan dalam waktu 30 menit tadi.

· Bisa juga bandingkan ASI yang baru diperah (ASI segar) dengan ASIP yang sudah disimpan di kulkas (yang sudah didinginkan).

· Coba juga bandingkan lagi ASI segar dengan ASIP yang sudah dibekukan di dalam freezer.

· Bandingkan lagi ASI segar dengan ASIP dingin atau beku yang sudah dicairkan dan dihangatkan.

Kalau diantara percobaan-percobaan tersebut tidak ada perbedaan rasa (mungkin sedikit berbeda, tetapi tidak terlalu tajam/mencolok perbedaan rasa dan baunya), maka kadar enzim lipase anda tergolong normal.

Sumber:

1. The Breastfeeding Book: Everything You Need to Know About Nursing Your Child From Birth Through Weaning, Sears, R.N., Martha dan William Sears, M.D., Parenting Libary, 2000.

2. Breastfeeding Made Simple: Seven Natural Laws for Nursing Mothers, Mohrbacher, IBCLC, Nancy dan Kathleen Kendall-Tackett, Ph.D, IBCLC, New Harbinger Publications, Inc., 2005.

3. La Leche League International: The Womanly Art of Breastfeeding 7th ed., Plume, 2004.

4. http://www.kellymom.com/bf/pumping/lipase-expressedmilk.html

http://www.drjaygordon.com/development/bf/worknursetips.asp

FAQ Seputar Penyimpanan ASI

BERAPA LAMA ASI HASIL POMPA/PERAS BISA DISIMPAN PADA SUHU RUANG?
Jika ruangan tidak ber-AC, disarankan tidak lebih dari 4 jam
Jika ruangan ber-AC, bisa sampai 6 jam
-catatan: suhu di atas harus stabil, misalnya ruangan ber-AC, tidak mati
sama sekali selama botol ASI ada di dalamnya.

BERAPA LAMA ASI HASIL POMPA/PERAS BISA DISIMPAN PADA SUHU LEMARI ES?
Jika Ibu mengetahui bahwa dalam 4 jam ke depan ASI hasil pompa/peras tidak akan diberikan pada bayi, maka segeralah simpan di lemari es. ASI ini bias bertahan sampai 8 (delapan) hari dalam suhu lemari es, jika ditempatkan dalam compartment yang terpisah dari bahan makanan lain yg ada di lemari es tsb.
Jika lemari es Ibu kebetulan tidak memiliki compartment terpisah untuk
menyimpan botol ASI hasil pompa/perasan, maka sebaiknya ASI tersebut jangan disimpan lebih dari 3 x 24 jam.
Ibu juga dapat “membuat” compartment terpisah dengan cara menempatkan botol ASI dalam container plastik yang tentunya dibersihkan terlebih dahulu dengan baik.

BERAPA LAMA ASI HASIL POMPA/PERAS BISA DISIMPAN PADA SUHU FREEZER?
ASI hasil pompa/perasan dapat disimpan dalam freezer biasa sampai 3 (bulan) lamanya. Namun Ibu jangan menyimpan ASI ini di bagian pintu freezer, karena bagian ini yang mengalami perubahan dan variasi suhu udara terbesar.

Jika Ibu kebetulan memiliki freezer penyimpan daging yang terpisah (biasanya disebut deep freezer) yang umumnya memiliki suhu lebih rendah dari freezer biasa, maka ASI hasil pompa/perasan bahkan dapat disimpan sampai dengan 6 (enam) bulan di dalamnya.

BAGAIMANA CARA MENYIMPAN ASI HASIL POMPA/PERASAN YANG BAIK?
- Simpan ASI dalam botol yang telah disterilkan terlebih dahulu
- Botol yang paling baik sebetulnya adalah yang terbuat dari gelas/beling,namun jika terpaksa menggunakan botol plastik, pastikanlah bahwa plastiknya cukup kuat (tidak meleleh jika direndam dalam air panas)
- Jangan pakai botol susu yang berwarna / bergambar, karena ada kemungkinan catnya meleleh jika terkena panas
- Jangan lupa bubuhkan label setiap kali Ibu akan menyimpan botol ASI,
dengan mencantumkan tanggal dan jam ASI dipompa/peras
- Simpan ASI di dalam botol yang tertutup rapat (jangan ditutup dengan dot,karena masih ada peluang untuk berinteraksi dengan udara)
- Jika dalam satu hari Ibu memompa/memeras ASI beberapa kali, bisa saja Ibu menggabungkan hasil pompa/perasan tsb dalam botol yang sama, dengan catatan bahwa suhu tempat botol disimpan stabil, antara 0 s/d 15 derajat Celcius).
Penggabungan hasil simpanan ini bisa dilakukan asalkan jangka waktu
pemompaan/pemerasan pertama s/d terakhir tidak lebih dari 24 jam

BAGAIMANA CARA PEMBERIAN ASI YANG SUDAH DIDINGINKAN KEPADA BAYI?
- Panaskan ASI dengan cara:
(a) membiarkan botol dialiri air panas (bukan mendidih) yang keluar dari
keran
ATAU
(b) merendam botol di dalam baskom / mangkuk yang berisi air panas (bukan mendidih)

- Jangan sekali-sekali memanaskan botol dengan cara mendidihkannya dalam
panci, menggunakan microwave atau alat pemanas lainnya (kecuali yang memang di-design untuk memanaskan botol berisi simpanan ASI)

- Ibu tentunya mengetahui berapa banyak bayi Ibu biasanya sekali meminum
ASI. Sesuaikanlah jumlah susu yang dipanaskan dengan kebiasaan tsb. Misalnya dalam satu botol Ibu menyimpan sebanyak 180 cc ASI tetapi bayi Ibu biasanya hanya meminum 80, jangan langsung dipanaskan semua. INGAT bahwa susu yang sudah dipanaskan tidak bisa disimpan lagi!

BAGAIMANA SAYA MENGETAHUI APAKAH ASI YANG DISIMPAN SUDAH BASI?
Sebenarnya jika Ibu mengikuti pedoman pemompaan/pemerasan ASI dan penyimpanan yang baik, ASI tidak akan mungkin basi. Kadang memang setelah disimpan / didinginkan akan terjadi perubahan warna dan rasa, tapi itu tidak menandakan bahwa ASI sudah basi. Asalkan Ibu berada dalam keadaan bersih ketika memompa/memeras, menyimpan ASI dalam botol yang steril & tertutup rapat, dalam jangka waktu yang dijabarkan seperti di atas dan saat memanaskan juga mengikuti petunjuk, mudah-mudahan ASI Ibu terjaga dalam kondisi yang baik.

Dibandingkan susu formula, ASI lebih tahan lama. Pada saat berinteraksi dengan udara luar, biasanya yang terjadi bukan pembusukan ASI tetapi lebih merupakan berkurangnya khasiat ASI, terutama zat yang membantu pembentukan daya imun bayi.

SELAMAT ! Bayi Ibu sungguh beruntung memiliki Ibu yang menyadari betul arti dan manfaat pemberian ASI dalam awal kehidupannya. Semoga ia tumbuh sehat dan selalu berada dalam lindungan Tuhan. Amiin.
————————————————————————
Nara Sumber:

Barger, J. and Bull, P.A., Comparison of the bacterial composition of breast milk stored at room temperature and stored in the refrigerator. Intl Journal of Childbirth Ed 2: pages 29 and 30 1987.
Hamosh, M. et al., Breastfeeding and the working mother effect of time and temperature of short term storage on proteolysis, lipolysis, and bacterial growth in milk. Pediatrics 97 (4) 492 to 498, 1996
Mohrbacher, N. and Stock, J., The Breastfeeding Answer Book, La Leche League International, 1997, pp 30 to 31.
Pardou, A. et al., Human milk banking: influence of storage processes and of bacterial contamination on some milk constituents. Biol Neonate 65:302 to 309, 1994

ASI perah :

di ruangan biasa dengan suhu biasa : 6 – 8 jam
di dalam termos es : 1x 24 jam
di dalam lemari es (tempat sayur) : 2x 24 jam
di dalam freezer 1 pintu : 2 minggu
di dalam freezer 2 pintu 3 bulan

ASI adalah cairan hidup yang mengandung makanan dan anti infeksi, jadi
cara penyimpanannya menentukan kualitas anti infeksi dan zat gizi ASI
yang dikandungnnya, nah anti infeksi dalam asi ini yang membantu asi
segar lebih lama, anti bakteri mengurangi pertumbuhan bakteri dalam
asi perah yang disimpan.

tempat penyimpanan disarankan di dalam botol gelas atau botol plastik
keras, volumennya bisa 80 – 100 CC.

selalu untuk menulis label jam dan tanggal dibuat, dan sebaiknya
sebelum di simpan ke freezer dinginkan dulu kurang lebih 30 menit di
lemari es.

terimakasih semoga bermamfaat..

SENRA LAKTASI INDONESIA
http://selasi.org
kami membuka konsultasi lewat telp ke nomor :
021-83795168

Panduan Menyimpan ASI

ASI yang diperah atau dipompa haruslah disimpan secara benar untuk memaksimalkan kandungan nutrisi dan kualitas yang terkandung di dalamnya. ASI sebenarnya memiliki kandungan anti-bakteri untuk mempertahankan kesegarannya. ASI yang baru diperah atau dipompa pasti akan lebih segar dan memiliki kualitas yang baik/

Informasi dibawah ini dihasilkan dari riset terkini dan berlaku bagi para ibu yang:

§ Memiliki anak yang sehat dan lahir tidak premature (full-term babies)

§ Menyimpan ASI untuk keperluan di dalam rumah (bukan untuk keperluan di RS)

§ Mencuci tangannya sebelum memerah atau memompa

§ Menggunakan wadah atau tempat penyimpanan ASI yang telah dibersihkan dengan air panas, sabun dan telah disiram dengan air bersih.

§ Semua ASI yang disimpan harus diberi tanggal sesuai hari di saat ASI itu diperah atau dipompa.

Panduan Menyimpan ASI
Menyimpan sekitar 60 – 120 ml per botol sangat disarankan untuk mengurangi sisa ASI. ASI yang disimpan di kulkas lebih besar kandungan anti-infeksinya disbanding ASI yang beku dari freezer. Masukkan ASI kedalam kulkas biasa dulu untuk merendahkan suhunya baru pindahkan ke dalam freezer.
ASI bisa disimpan:
Dalam suhu ruangan (19-22°C) sampai 10 jam lamanya
Di dalam kulkas (0-4°C) sampai 8 hari (usahakan di bagian paling belakang dari kulkas) sampai 8 hari lamanya
Di dalam freezer (dengan suhu bervariasi tergantung berapa sering pintu freezer dibuka dan ditutup) sampai 2 mingg
Di dalam freezer dengan bagian khusus yang memiliki tutup terpisah dari pintu freezer (dengan suhu bervariasi tergantung berapa sering pintu freezer dibuka dan ditutup) sampai 3-4 bulan.
Di dalam freezer yang sangat dingin (-17 sampai -8°C) sampai 6 bulan lamanya
Tempat untuk menyimpan ASI

ASI yang disimpan di kulkas atau ASI beku dapat ditempatkan pada:

Plastik dengan permukaan keras (seperti botol bayi) atau wadah yang terbuat dari gelas dengan tutup yang rapat.
Kantong ASI yang didesain khusus untuk penyimpanan dalam freezer.

Catatan: botol susu sekali pakai tidak direkomendasikan untuk dipakai.

Bagiamana cara menghangatkan ASI?

Rendam atau aliri botol dengan air panas.

ASI jangan dipanaskan sampai mendidih

Perlahan kocok-kocok ASI sebelum mengukur suhunya. Mengocok secara perlahan juga akan membantu mencampur bagian yang mengental dengan yang cair.

Dilarang menggunakan microwave dalam menghangatkan ASI.

ASI beku yang telah dicairkan

Jika ASI beku telah dicairkan, masih bisa disimpan dalam kulkas biasa sampai 24 jam ke depan. Tetapi ASI tidak boleh dibekukan lagi. Tidak diketahui dengan pasti apakah ASI yang tersisa di botol aman dan masih baik kondisinya untuk diminumkan lagi kepada bayi pada saat minum berikutnya. Untuk mencegah hal ini, sebaiknya ASI disimpan dalam botol yang tidak terlalu besar, jadi mengurangi sisa ASI yang tidak terminum.

Menurut buku THE BREASTFEEDING ANSWER BOOK, halaman 228, beberapa penelitian menunjukkan bahwa terdapat kandungan zat dalam ASI yang tak dikenal untuk melindungi ASI dari bakteri dan kontaminasi. Sebuah studi, Barger & Bull 1987, mnemukan secara statistik bahwa tidak ada perbedaan kadar bakteri dalam ASI yang telah disimpan 10 jam dalam suhu ruangan dengan ASI yang telah disimpan selama 10 jam. Bahkan sebuah penelitian lain, Pardou 1994, menemukan bahwa setelah 8 hari disimpan di kulkas ada kecenderungan ASI memiliki kadar bakteri yang lebih rendah dibanding saat setelah diperah atau dipompa.

Sumber: diterjemahkan dari situs La Leche League ( http://www.lalecheleague.org )

ASI di freezer & Cara Penyimpanan Asi

Sumber: ibu ibu DI

Tanya
Selama ini aku tidak pernah menyimpan asi di freezer (menyimpannya di kulkas biasa), jadi perasan asi hari ini selalu dipakai keesokan harinya (tidak lebih dari 24 jam). Waktu kemarin bahas asi eksklusif ada beberapa ibu yang menyimpan asinya di freezer untuk beberapa hari. Sudah 1-2 bulan ini aku mulai ikut menyimpan asi di freezer, perasan asi hari jumat dipakainya hari senin. Pertanyaanku, apakah asi yang disimpan di freezer itu hasil ‘pemanasan’nya (setelah dikeluarin dan direndam di air panas) sama dengan asi yang disimpan di kulkas biasa? masalahnya, asiku yang kusimpan di freezer setelah dikeluarin dan dipanasin’ warnanya agak kekuningan dan berminyak. Sudah begitu anakku agak ogah-ogahan kalau hari senin minum asi yang dari frezzer ini. Memang kalau kuperhatikan lebih fresh yang disimpan di kulkas biasa (hasil perasan sehari sebelumnya). Apa memang seperti itu? atau asiku sudah ‘rusak’? atau kebetulan saja anakku pas malas minum asi? (Llk)

Jawab
Kalau aku simpan ASI di Freezer, ASI sebelum dipakai, mesti ditaruh dulu didalam refrigator, minimal 5 jam sampai dia tidak beku lagi, baru deh habis itu bisa diproses seperti ASI yang disimpan di Refrigator. Nah kalau ASI beku langsung dipanaskan, memang nantinya suka pecah, jadi agak berminyak, dan pasti tidak enak [It]

Asi beku dari freezer jangan langsung dipanasin, bisa rusak, kalau aku dulu, misalnya mau diminum siang, pagi keluarin dari freezer, taruh di kulkas bagian bawah, ntar pas mau diminum baru dipanasin. Tapi dulu itu aku sering mbandel juga, asi perasan jumat yang untuk diminum senin siang sering tidak aku simpan di freezer, cuma aku taruh persis dibawahnya freezer. Alhamdulillah anakku tidak apa-apa & tetap doyan. Kalau untuk cadangan/bakal disimpan lama, baru aku taruh di freezer. [Rat]

Aku juga pakai sistem diturunin dulu ke kulkas bagian bawah, tapi entah kenapa jadinya tetap agak berminyak begitu ya ? karena semalam asisten laporan kalau anakku susah minum asi kalau yang dari freezer itu, jadinya kepikiran apa memang asinya yang sudah ‘rusak’ atau kebetulan saja ya? Mudah-mudahan cuma kebetulan saja dia pas males minum. (Llk)

Kalau mau pakai asi dari freezer, direndam air biasa dulu (jangan air panas). Nanti kalau sudah netral suhunya, baru direndam di air hangat [Has]

Aku dulu sering juga menyimpan ASI di freezer. Berdasar literatur yang aku baca. ASI yang disimpan di freezer memang akan rusak emulsinya, ini yang menyebabkan jadi terpisahnya lemak susu dari ikatannya, karena proses pendinginan dan pembekuan. Jadi terlihat berminyak/ terpisah minyaknya saat pencairan. Dijelaskan juga bahwa itu tidak berarti ASI tersebut rusak, kandungan gizinya akan tetap lengkap yang berkurang adalah zat kekebalan tubuh yang terkandung di ASI secara alami. Aku untuk Senin biasanya stok dari Sabtu, tidak perlu di freezer tidak papa. Cuma untuk jaga-jaga waktu lama memang ku masukan ke freezer dalam kantong plastik yang sudah kuberi tanggal dan jam perah. [al]

Kalau aku habis diturunin ke kulkas bawah; mis. untuk senin pagi, minggu malem dituruninnya; senin paginya kan belum tentu sudah cair semua. Dicairkan dulu di air biasa. Baru masukkan kembali ke kulkas bawah. Kalau mau dipakai, baru dituang seperlunya untuk dihangatkan di air panas. [Ri]

Harusnya sih warna kekuning-kuningan itu tidak muncul kalau proses pencairannya perlahan. Jadi jauh-jauh sebelum jadwal minum susu, min. satu jam, keluarkan botol ASI beku dan rendam di dalam mangkuk berisi air keran. Biasanya setiap kali air rendaman terasa makin dingin, aku ganti terus beberapa kali. Kalau bisa sampai sebagian besar atau malah seluruh ASI mencair. Setelah itu campur air rendaman dengan air termos – biar tidak terlalu panas – sehingga asi nantinya tidak berwarna kekuning-kuningan. Kalau punya waktu lebih lama lagi sih, turunin saja dulu dari freezer ke refrigerator, lalu ikuti proses di atas. [Jud]

Dulu anakku juga tidak mau minum asi yang sudah masuk freezer, terus, aku diberi tahu saudaraku, mungkin juga pengaruh bahan-bahan lain yang disimpan di freezer misalnya daging dll, walaupun zat di dalam asi-nya mungkin tetep sama tapi baunya mungkin sudah beda, jadi mungkin beli kulkas musti 2 ya kalau punya baby. [ver]

Kan ada yang untuk penetral bau di kulkas harganya sekitar Rp. 5000,00 yang kecil aku beli di supermarket Bagus merknya, ada juga merk Gajah (maaf sebutin brand), cari saja sekitar kapur barus, pemakaian buat jangka waktu 6 bulan. [Nik]

Panduan Menyimpan ASI

ASI yang diperah atau dipompa haruslah disimpan secara benar untuk memaksimalkan kandungan nutrisi dan kualitas yang terkandung di dalamnya. ASI sebenarnya memiliki kandungan anti-bakteri untuk mempertahankan kesegarannya. ASI yang baru diperah atau dipompa pasti akan lebih segar dan memiliki kualitas yang baik/

Informasi dibawah ini dihasilkan dari riset terkini dan berlaku bagi para ibu yang:

· Memiliki anak yang sehat dan lahir tidak premature (full-term babies)

· Menyimpan ASI untuk keperluan di dalam rumah (bukan untuk keperluan di RS)

· Mencuci tangannya sebelum memerah atau memompa

· Menggunakan wadah atau tempat penyimpanan ASI yang telah dibersihkan dengan air panas, sabun dan telah disiram dengan air bersih.

· Semua ASI yang disimpan harus diberi tanggal sesuai hari di saat ASI itu diperah atau dipompa.

Panduan Menyimpan ASI
Menyimpan sekitar 60 – 120 ml per botol sangat disarankan untuk mengurangi sisa ASI. ASI yang disimpan di kulkas lebih besar kandungan anti-infeksinya disbanding ASI yang beku dari freezer. Masukkan ASI kedalam kulkas biasa dulu untuk merendahkan suhunya baru pindahkan ke dalam freezer.
ASI bisa disimpan:
· Dalam suhu ruangan (19-22°C) sampai 10 jam lamanya
· Di dalam kulkas (0-4°C) sampai 8 hari (usahakan di bagian paling belakang dari kulkas) sampai 8 hari lamanya
· Di dalam freezer (dengan suhu bervariasi tergantung berapa sering pintu freezer dibuka dan ditutup) sampai 2 minggu
· Di dalam freezer dengan bagian khusus yang memiliki tutup terpisah dari pintu freezer (dengan suhu bervariasi tergantung berapa sering pintu freezer dibuka dan ditutup) sampai 3-4 bulan.
· Di dalam freezer yang sangat dingin (-17 sampai -8°C) sampai 6 bulan lamanya
Tempat untuk menyimpan ASI

ASI yang disimpan di kulkas atau ASI beku dapat ditempatkan pada:

Plastik dengan permukaan keras (seperti botol bayi) atau wadah yang terbuat dari gelas dengan tutup yang rapat.
Kantong ASI yang didesain khusus untuk penyimpanan dalam freezer.

Catatan: botol susu sekali pakai tidak direkomendasikan untuk dipakai.

Bagiamana cara menghangatkan ASI?

§ Rendam atau aliri botol dengan air panas.

§ ASI jangan dipanaskan sampai mendidih

§ Perlahan kocok-kocok ASI sebelum mengukur suhunya. Mengocok secara perlahan juga akan membantu mencampur bagian yang mengental dengan yang cair.

§ Dilarang menggunakan microwave dalam menghangatkan ASI.

ASI beku yang telah dicairkan

Jika ASI beku telah dicairkan, masih bisa disimpan dalam kulkas biasa sampai 24 jam ke depan. Tetapi ASI tidak boleh dibekukan lagi. Tidak diketahui dengan pasti apakah ASI yang tersisa di botol aman dan masih baik kondisinya untuk diminumkan lagi kepada bayi pada saat minum berikutnya. Untuk mencegah hal ini, sebaiknya ASI disimpan dalam botol yang tidak terlalu besar, jadi mengurangi sisa ASI yang tidak terminum.

Menurut buku THE BREASTFEEDING ANSWER BOOK, halaman 228, beberapa penelitian menunjukkan bahwa terdapat kandungan zat dalam ASI yang tak dikenal untuk melindungi ASI dari bakteri dan kontaminasi. Sebuah studi, Barger & Bull 1987, mnemukan secara statistik bahwa tidak ada perbedaan kadar bakteri dalam ASI yang telah disimpan 10 jam dalam suhu ruangan dengan ASI yang telah disimpan selama 10 jam. Bahkan sebuah penelitian lain, Pardou 1994, menemukan bahwa setelah 8 hari disimpan di kulkas ada kecenderungan ASI memiliki kadar bakteri yang lebih rendah dibanding saat setelah diperah atau dipompa.

Sumber: diterjemahkan dari situs La Leche League ( http://www.lalecheleague.org )

Serba Serbi Penyimpanan ASI peras / pompa

Karakteristik Visual dari ASI dan Aroma ASI

Banyak yang membayangkan bahwa ASI akan tampak seperti susu sapi yg homogen, yang tidak terpisah lapisannya sampai kapanpun (homogenized). ASI akan terpisah menjadi 2 lapisan jika didiamkan selama beberapa lama. Lapisan atas yg biasanya lebih kental warnanya kaya akan lemak. Ini bukan berarti ASI telah basi. Kocoklah perlahan wadah berisi ASI peras tsb, hingga menjadi larutan homogen kembali.

Tampilan dari ASI berbeda2 tiap waktu sesuai krn kandungannya pun berbeda2 tiap saat. Termasuk juga kandungan lemak dan warna dari ASI. Jumlah lemak dalam ASI akan fluktuatif dari hari ke hari. Bahkan saat ASI yg keluar di menit2 awal akan berbeda warna dan tampilannya. ASI yang dikeluarkan saat pertama kali proses pemerahan / pemompaan akan terlihat “lebih encer” dari ASI yang dikeluarkan di menit-menit berikutnya. Karena itu disebut FOREMILK (karena kaya akan protein). Sedangkan ASI yg keluar beberapa menit kemudian akan terlihat lebih kental. Atau disebut juga dg HINDMILK (kaya akan lemak). Warna dari ASI juga bervariasi tergantung dari apa yg ibu konsumsi. Pewarna makanan dalam minuman soda, minuman buah-buahan dan hidangan penutup yang mengandung gelatin diduga membuat warna ASI menjadi pink atau oranye kemerahmudaan. ASI yang berwarna hijau dikorelasikan dengan ibu yang mengkonsumsi minuman kesegaran yang berwarna hijau, rumput laut, atau sayuran berwarna hijau.

ASI yang berwarna pink mengindikasikan adanya darah dalam ASI. Hal ini dapat terjadi jika ibu mengalami dengan atau tanpa puting lecet. Jika puting ibu lecet dan berdarah, ibu dapat menghubungi klinik laktasi untuk mendapatkan saran penyembuhan. Darah dalam ASI tidak berbahaya bagi bayi, dan ibu dapat terus menyusui bayinya. Jika darah dalam ASI tidak juga membaik dalam waktu 2 minggu, segera konsultasikan dengan dokter.

Bagaimana dg aroma atau rasanya ?! Umumnya ASI segar berbau / beraroma manis. Sesekali ASI beku yang dicairkan akan beraroma spt sabun dan terkadang bayi tidak mau meminumnya.

Hal ini disebabkan perubahan struktur lemak dalam ASI akibat perubahan suhu yg mendadak. Sehingga proses kerja enzim lipase terganggu. Krn itu tidak disarankan memanaskan ASI peras/pompa pada suhu tinggi, ataupun setelah dipanaskan langsung dibekukan kembali. Jika ASI peras berbau asam, maka bisa jadi ASI telah basi dan buanglah. Intinya selama ASI peras/pompa disimpan sesuai dg tatacara penyimpanan yg benar maka ASI tidak akan basi.

Wadah penyimpanan ASI

Pertanyaan yg sering diajukan para ibu, terutama ibu bekerja adalah apakah butuh wadah khusus ? Tidak ada aturan khusus harus menggunakan botol atau wadah khusus. Intinya gunakan wadah yg bisa tertutup rapat. Ibu bisa menggunakan botol kaca, wadah yg punya tutup dan berwarna bening, dan wadah yg punya tutup dan berwarna. Dan tentu saja selalu dibersihkan & disterilkan sebelum digunakan.

ASI peras/pompa sebaiknya disimpan dalam jumlah sedikit (cukup utk sekali minum + 60 ml). Agar tidak ada ASI yg tersisa dan terbuang. ASI juga dapat disimpan dalam kantung plastik bening. Namun hal ini tidak terlalu disarankan, karena mudah bocor dan ASI akan terbuang.

Tatacara Penyimpanan ASI

Organisasi laktasi internasional, Lalecheleague, memiliki kisaran waktu berapa lama ASI dapat disimpan dalam suhu tertentu :

Suhu ruang (19-22C) à 4-10 jam
Refrigerator (kulkas bawah) dg suhu 0-4 C à 2-3 hari Ø Freezer pd kulkas berpintu satu (suhu variatif < 4 C) : 2 minggu
Freezer pd kulkas berpintu dua (suhu variatif < 4 C) : 3-4 bulan
Freezer khusus ( -19C) : 6 bulan atau lebih

Interval waktu tsb amat sangat bervariatif tergantung kondisi dari lokasi penyimpanan.

Meski dapat disimpan lebih lama, disarankan agar tidak terlalu lama menyimpan ASI peras. Karena ASI diproduksi sesuai dg kebutuhan pertumbuhan & perkembangan anak. Krnnya jika ibu memilki ASI peras berlebih tidak ada salahnya didonorkan ke mereka yg membutuhkannya.

Jika tidak ada lemari pendingin

Ada atau tidaknya lemari pendingin/kulkas bukan hambatan bagi ibu utk menyimpan ASI. Artinya jika ditempat ibu bekerja ataupun saat ibu bepergian jauh dr bayi utk waktu lama tidak ditemukan kulkas, maka ibu dapat menyimpan botol (wadah) berisi ASI peras/pompa dalam termos es yg telah diisi es batu tentunya. Jika es batu mencair, ibu bisa menggantinya lagi. Atau ada juga cooler khusus utk mendinginkan lebih lama dg blue ice.

Tips memberikan ASI peras/pompa ke bayi

Berikut tips singkat utk membeirkan ASI yg telah disimpan bagi si kecil :

Untuk ASI yg dibekukan (dari freezer), amat disarankan agar ASI dicairkan terlebih dahulu kulkas bawah. Dan bukan di suhu ruang. Setelah mencair, aliri wadah berisi ASI pada keran air hangat atau rendamlah wadah berisi ASI dlm wadah lebih besar berisi air hangat.
JANGAN menghangatkan ASI dalam suhu tinggi. Dan JANGAN merebus ASI. Karena jelas zat nutrisi dalam ASI akan rusak. Terutama zat anti infeksi / zat imun !
JANGAN menggunakan microwave utk menghangatkan ASI.
Kocoklah secara perlahan sebelum diberikan ke bayi.
Berikan dg sendok, pipet, dsb. Untuk bayi < 4 bl disarankan utk tidak menggunakan dot, karena adanya resiko bingung putting Ø ASI yg tersisa jika ingin disimpan kembali di refrigerator sebaiknya digunakan < 24 jam. Meski hal ini tidak direkomendasikan. Karena itu simpanlah ASI dalam jumlah yg cukup (sekali minum) agar cairan emas tsb tdk terbuang.

Dg mengetahui cara menyimpan ASI dan karakteristiknya, semoga makin hari makin banyak ibu yg tidak ragu ataupun segan memberikan ASI eksklusif. Meski ibu bekerja ataupun bepergian jauh. Agar tidak ada lagi kata “Duh kalo nyusuin tuh ngerepotin. Gak bisa ngapa2in. Nyusuin terus” dsbnya.

Sumber : website sehat group